Tokoh Buruh Dunia akan Memimpin Parta Buruh.
Said Iqbal di Jakarta, pada tanggal 5 Juli 1968. Iqbal mempunyai seorang istri bernama Ika Liviana Gumay (alm) dan seorang anak bernama Syarifah Soraya, SKed.
Kiprah Said Iqbal sebagai pemimpin buruh berawal dari tahun 1992. Dimulai dari tingkat pabrik, cabang kabupaten, wilayah provinsi, hingga tingkat nasional dan internasional. Dia juga bekerja di sebuah perusahaan elektronik multinasional di Bekasi dengan jabatan terakhir sebagai Manager pada tahun 2018.
Posisi yang pernah dan sedang dijabat Said Iqbal adalah ketua serikat pekerja tingkat pabrik selama 18 tahun, pimpinan serikat pekerja di tingkat cabang, tingkat wilayah provinsi, sekretaris jenderal DPP FSPMI, Central Comitte Serikat Buruh Metal Sedunia (IMF) yang berkedudukan di Geneva Swiss.
Wakil Presiden Serikat Pekerja ASEAN (ITUC) berkedudukan di Brussel Belgia, Presiden DPP FSPMI, Presiden KSPI, dan pengurus pusat ILO Badan Perserikatan Bangsa-bangsa (International Labour Organization Governing Body) berkantor di Geneva, Swiss.
Wakil Presiden Serikat Pekerja ASEAN (ITUC) berkedudukan di Brussel Belgia, Presiden DPP FSPMI, Presiden KSPI, dan pengurus pusat ILO Badan Perserikatan Bangsa-bangsa (International Labour Organization Governing Body) berkantor di Geneva, Swiss.
Beberapa negara dimana Said Iqbal pernah menjadi pembicara di forum internasional antara lain di negara Singapura, Malaysia, Philipina, Thailand, Kamboja, Vietnam, Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Jerman, Austria, Belgia, Turki, Perancis, Swiss, Finlandia, Inggris, Swedia, Denmark, Belanda, Amerika Serikat, Brazil & negara lainnya.
Berbagai penghargaan dan sertifikat berskala nasional dan international sudah diterima oleh Said Iqbal. Untuk tingkat nasional antara lain sebagai nara sumber di beberapa fraksi DPR RI, kementrian, organisasi serikat pekerja se-Indonesia, lembaga kemahasiswaan universitas dan organisasi kepemudaan, tim kecil beberapa undang-undang dan institusi lainnya. Sedangkan ditingkat internasional antara lain mendapatkan sertifikat UNESCO badan PBB (saat SD), sertifikat pelatihan dari Universitas Geneva Swiss UOG dan penghargaan internasional Febe Elizabeth Velasquez Award dari FNV Belanda
Atas undangan ITUC dan Industrial, Said Iqbal juga pernah diikutsertakan sebagai delegasi peserta ITUC untuk berbicara dalam forum-forum internasional seperti pertemuan negara G20 di Melbourne, sidang WTO di Geneva, Konferensi ILO di Geneva, sidang Bank Dunia dan IMF di Washington dan salah satu pembicara di World Economic Forum di Jakarta.
Said Iqbal banyak mengisi acara talk show dan nara sumber di beberapa televisi, radio, koran, dan media online nasional. Dia juga pernah mengisi sebagai nara sumber dan pembicara di beberapa media internasional seperti majalah Financial Times Inggris, koran Strait Times Singapura, radio dan online BBC, kantor berita Reuter, koran Volkstrand dan Telegraph Belanda, televisi international Aljazeera, televisi internasional DW Jerman, televisi News Asia Chanel Singapura, televisi NHK Jepang, koran Nikkei Shinbun Jepang, televisi Rusia, televisi Bloomberg Indonesia, Arte Televisi Perancis, majalah Pro Finlandia, majalah Metal IndustriALL Swiss, radio Australia, dan beberapa media internasional lainnya.
Said Iqbal merasa terpanggil bilamana berbicara tentang keadilan, nilai persamaan, dan nilai kemanusiaan terhadap buruh dan rakyat Indonesia. Para buruh dan rakyat kecil sebenarnya tidak pernah menuntut upah yang tinggi, tetapi sekedar hidup layak, memiliki masa depan yang jelas tanpa outsourcing, dan mempunyai jaminan sosial. Hal ini, karena, separuh dari total penduduk Indonesia adalah buruh, tetapi kehidupan mereka tidak pernah mengalami perubahan nasib. Tetap miskin atau near poor di tengah pertumbuhan ekonomi yang dicapai pemerintah.
Publisher: Andi Harnoko
Saya selaku alumni SMAN 51 sangat mendukung penuh usaha yg dilakukan oleh Sdr.Said Iqbal dlm membela rakyat buruh pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya.